Kemajuan Teknologi Membawa Robot Bisa Merasakan Sakit


Perkembangan dunia robot semakin cepat. Sebelumnya, beberapa peneliti dari salah satu universitas di Amerika berhasil mengembangkan robot pengintai super canggih seperti kumbang cyborg atau ada juga robot lain dari Jepang dengan wajah cantik yang memiliki 100% ekspresi wajah yang benar-benar menyerupai orang dan dapat berkomunikasi, jadi kali ini merupakan salah satu terobosan baru dalam dunia robot yaitu robot yang bisa merasakan sakit seperti manusia.

Robot canggih ini merupakan hasil kemajuan teknologi dari penelitian oleh Sami Haddadin dan Johannes Kuehn dari University of Hanover. Dengan teknologi yang dibangun pada robot ini, robot dapat merasakan dingin, merasakan sakit saat terjadi benturan, bahkan melakukan aktivitas bernafas seperti manusia.

Robot canggih ini dibuat dengan jaringan saraf yang terinspirasi dari jaringan saraf di kulit manusia. Robot berisi jaringan sensor listrik yang mencerminkan jalur saraf seperti jari manusia. Saraf ini memungkinkan robot untuk merespons saat berinteraksi secara fisik dengan orang lain atau objek di lingkungan. Proyek robot ini benar-benar sebuah terobosan yang luar biasa dan dikagumi banyak orang, bahkan Kuehn dan Haddadin mempresentasikan karyanya di IEEE International Conference on Robotics and Automation (ICRA) baru-baru ini di Stockholm.

Robot Menjadi Cerminan Masa Depan

Dengan keberhasilan pengembangan teknologi robotik super canggih, ini adalah awal dari pembukaan gerbang generasi baru robotika otonom. Jika sudah begini, bukan tidak mungkin suatu saat robot super canggih yang sering ditampilkan di film-film Hollywood akan benar-benar lahir di Bumi.

Jika kalian pernah menonton film transformer, ya begitulah kurang lebih dimana robot – robot bisa merasakan kesakitan. Bahkan ada juga robot yang memiliki perasaan atau dapat membaca perasaan manusia. Kemajuan teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk hal yang berguna di masa delan dimana dunia teknologi akan menjadi era baru manusia.

Namun, tetap jangan berpatokan atau berpegangan dengan teknologi saja. Kita hidup sudah diberikan kecukupan akal yang mana harus kita manfaatkan sebaik – baiknya. Jika kita bergantung kepada robot, maka rasa kemanusiaan orang akan hilang karena akan ada jarangnya interaksi antar sesama manusia.