keluarga pintar

Ajarkan Disiplin Pada Anak Dengan Cara Yang Halus


Setiap orang tua harus selalu mengajarkan disiplin pada anaknya, mulai dari usia dini hingga dewasa. Tujuan dari disiplin adalah untuk mengajarkan anak berperilaku santun sesuai dengan masyarakat sehingga hidupnya akan lebih percaya diri, bahagia dan penuh cinta kasih.

Kita sering melihat masih ada orang tua yang menghukum anaknya dengan mengancam tidak menonton TV jika anak tidak mandi di sore hari. Atau ada anak yang dimarahi bahkan dikasari karena tetap menangis meski sudah disuruh untuk berhenti. Tindakan ini muncul karena orang tua tidak bisa menahan gejolak emosi mereka. Entah karena perilaku anak yang menyebalkan, dan banyak dari mereka yang menganggap bahwa disiplin sama saja dengan hukuman, sehingga disiplin hanya digunakan ketika anak melanggar aturan dan perintah orang dewasa.

Anak-anak kita saat ini, yang hidup di era yang sangat kompleks, tentu membutuhkan keteladanan dari orang tuanya dalam situasi disiplin yang jauh lebih penting. Oleh karena itu, orang tua perlu mengembangkan strategi dalam membesarkan anak.

Ada empat strategi untuk mengembangkan kesadaran sosial, kepekaan emosional dan pengarahan diri pada anak. Menerapkan strategi ini bukanlah hukuman, tetapi alat untuk mengajar anak-anak bagaimana memberi anak-anak harapan, tanggung jawab, pengarahan diri, kesadaran diri, dan kepatuhan rasional. Empat strategi berdasarkan prinsip-prinsip dasar emosional, seperti menyadari perasaan orang lain, menunjukkan empati dan memahami ide-ide orang lain, mengendalikan dan mengatasi perilaku emosional dan impulsif secara positif selalu menjadi tujuan. Orientasi positif dan perencanaan dan penggunaan keterampilan sosial ketika berhadapan dengan masalah interpersonal.

Beberapa Cara Efektif Membesarkan Dan Mendisiplinkan Anak

Memberi Contoh

Dengan menekankan perilaku positif, orang tua dewasa akan berusaha memberikan contoh positif bagi anak-anaknya, termasuk dalam menghadapi masalah sehari-hari dengan akal sehat dan dengan segala konsekuensi dari tindakannya. Untuk membantu anak Anda memimpin dengan memberi contoh, coba tunjukkan cara meniru atau meniru perilaku, mulai dari Anda sebagai orang tua.

Memuji

Untuk menyalurkan dan membentuk kodrat anak, jauh lebih efektif memuji perilaku positif daripada menggunakan kritik atau kritik dan hukuman yang mengarah pada perilaku negatif. Memuji anak Anda berarti menunjukkan penghargaan atas tindakan atau upaya mereka, misalnya, “Aku sangat bangga padamu, kamu bekerja sangat keras untuk membersihkan kamarmu.” Meskipun Anda mungkin tahu bahwa hasilnya tidak memuaskan.

Peringatan

Jika anak Anda terus melanggar aturan atau perintah, yang terbaik adalah memberikan hanya satu peringatan sebelum menjatuhkan hukuman dan dengan konsekuensi khusus jika Anda tidak mengikuti aturan. Jadi jangan membuat ancaman yang tidak jelas. Peringatan harus jelas dan realistis.