bayi melintang

Kenali Ini Penyebab Bayi Posisinya Melintang Dalam Perut


Posisi bayi yang melintang tidak ideal untuk proses persalinan normal. Posisi melintang bayi dalam kandungan dapat dideteksi melalui USG kehamilan. Jika Anda masih memiliki beberapa minggu sebelum tanggal jatuh tempo, masih ada cara untuk menghadapi bayi yang memberontak. Namun, upaya mengubah posisi sungsang tetap harus mempertimbangkan penyebab bayi melintang. Sebaliknya, cobalah untuk mendapatkan lampu hijau dari dokter kandungan.

Penyebab Posisi Bayi Melintang

Sebelum melahirkan, dokter memeriksa apakah kepala bayi sudah masuk ke area panggul atau jalan lahir. Namun jika bayinya melintang, berarti kepalanya masih berada di atas atau samping.

Ada 3 jenis pose bayi melintang yaitu frank, complete dan footling. Itu tergantung pada bagaimana bayi dalam kandungan. Faktanya, dokter tidak tahu mengapa kepala bayi tidak mau turun.

Apa ini berbahaya?

Bayi dianggap melintang atau sungsang ketika usia kehamilan mencapai 35-36 minggu. Pada tahap ini, bayi tumbuh, menyisakan sedikit ruang untuk mengubah posisi.

Dokter biasanya dapat merasakan apakah bayi dalam posisi melintang atau tidak dengan meraba perut bagian bawah. Selain itu, tentunya lebih akurat dikonfirmasi dengan pemeriksaan USG.

Secara umum, posisi bayi melintang tidak berbahaya sampai tiba waktunya untuk melahirkan. Dengan persalinan melintang, risiko bayi tersangkut di jalan lahir pun semakin besar. Selain itu, suplai oksigen melalui tali pusat juga rentan terpotong.

Oleh karena itu, sebuah penelitian terhadap 2000 dari 2000 wanita hamil dari 26 negara menyimpulkan bahwa operasi caesar lebih aman untuk bayi transversal daripada persalinan pervaginam atau pervaginam. Kematian bayi dan risiko persalinan juga secara signifikan lebih rendah jika bayi lahir sungsang dengan operasi caesar terjadwal.

Di sisi lain, The British Journal of Obstetrics and Gynecology menyimpulkan bahwa ibu hamil dengan posisi bayi melintang masih memiliki pilihan untuk melahirkan secara normal di bawah bimbingan tenaga medis yang berpengalaman.

Bagaimana menghadapinya?

Lantas, apa yang harus dilakukan ibu hamil dengan kehamilan sungsang? Berikut adalah beberapa metode yang aman dan direkomendasikan:

Prosedur Versi Jarak Jauh (EV)

Prosedur EV melibatkan dokter secara manual memutar bayi sehingga berada pada posisi yang benar. Manual artinya dokter secara manual memanipulasi posisi bayi melalui perut ibu. Biasanya prosedur ini dilakukan pada usia kehamilan 36-38 minggu. Selain itu, prosedur EV akan dilakukan di rumah sakit. Dibutuhkan dua orang untuk melakukannya. Selama prosedur, bayi dipantau secara ketat untuk menghindari komplikasi.

Minyak Atsiri

Ada juga ibu hamil yang mengaku berhasil membalikkan posisi bayi dengan minyak esensial seperti peppermint. Caranya adalah dengan mengoleskannya pada perut untuk merangsang bayi. Namun, sebelum melakukan ini, lebih baik berbicara dengan dokter Anda terlebih dahulu. Beberapa jenis minyak esensial tidak aman untuk ibu hamil.

Inversi

Metode inversi juga populer untuk membalikkan bayi agar siap melahirkan. Artinya posisi tubuh terbalik sehingga janin terangsang. Contohnya termasuk melakukan handstand di kolam renang, menopang pinggul Anda dengan bantal, atau bahkan menggunakan tangga untuk mengangkat pinggul Anda.